Langkah1: bagi jumlah orang yang beremigrasi dari suatu negara dengan total populasi suatu negara. Langkah 2: kalikan hasilnya dengan 1000. Langkah 1: bagi jumlah imigran yang datang ke suatu negara dengan total populasi suatu negara. Langkah 2: kalikan hasilnya dengan 1000. Langkah 1: kurangi tingkat imigrasi dari tingkat emigrasi.
Pada 2015 lalu, Indonesia terkena dampak Badai El Nino yang menyebabkan musim kemarau panjang dan kekeringan di beberapa wilayah. Akibat badai tersebut adalah beberapa daerah di Indonesia mengalami bencana kekeringan dan kekurangan ketersediaan air. El Nino adalah anomali iklim yang terjadi di wilayah Pasifik Selatan. Fenomena ini terjadi antara pesisir barat Amerika Latin dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Efek dari El Nino tidak hanya dirasakan pada kawasan tersebut, namun efeknya menyebar ke seluruh dunia dan berujung pada bencana alam hingga kelaparan. Ketika El Nino terjadi, maka musim hujan akan mundur dari waktu normal dan curah hujan akan berkurang. Pengertian KekeringanKlasifikasi KekeringanPenyebab Kekeringana. Musim Kemarau Terlalu Lamab. Tidak Ada Daerah Resapanc. Penggunaan Air Berlebihand. Sumber Mata Air Menghilange. Sumber Mata Air Jauhf. Tidak Ada Penampungan AirDampak dan Kerugiana. Kekurangan Sumber Air Minumb. Kekurangan Air Untuk Kebutuhan Sehari-Haric. Tanaman dan Hewan Matid. Bencana Kelaparane. Lingkungan Kotorf. Wabah Penyakitg. Serangan SeranggaCara Mengatasi KekeringanKekeringan Terparah di Dunia Kekeringan adalah salah satu bencana yang ditandai dengan keadaan kurangnya pasokan air pada suatu wilayah dalam jangka waktu berkepanjangan berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kekurangan pasokan air dalam waktu yang lama akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Menurut Parwata et al. 2014, kekeringan merupakan hubungan antara ketersediaan air yang berada dibawah minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan serta ekonomi. Pixabay Kekeringan muncul jika suatu wilayah mengalami curah hujan dibawah rata-rata secara terus menerus. Musim kemarau yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan suatu wilayah kering, karena cadangan air tanah habis akibat penguapan, transpirasi dan penggunaan oleh manusia. Kondisi kekeringan yang parah dapat dikategorikan sebagai bencana alam apabila wilayah yang mengalami kekurangan air telah kehilangan sumber pendapatan, akibat gagal panen atau kematian bagian-bagian ekosistem lingkungan. Kekeringan masuk dalam kategori bencana karena dapat menimbulkan kerugian bagi manusia. Bencana sendiri diartikan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 sebagai peristiwaa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dal mengganggu kehidupan masyarakat, baik dari faktor alam maupun alam sehinggi menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta serta memberik dampak psikologis. Klasifikasi Kekeringan Penyebab yang menjadikan suatu wilayah tidak tersedia cukup air dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Kekeringan IlmiahKekeringan meteorologis adalah kondisi ketiadaan air yang berkaitan dengan jumlah curah hujan dibawah rata-rata normal dalam satu musimKekeringan hidrologis adalah kekeringan yang berkaitan dengan kurangnya pasokan air permukaan dan menurunnya ketersediaan air tanahKekeringan pertanian adalah peristiwan yang berhubungan dengan kandungan air di dalam tanah yang mengalami kekurangan, sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luasKekeringan sosial ekonomi adalah kondisi kurangnya air yang berkaitan dengan pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal, sebagai akibat dari kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian Kekeringan AntropogenikKekeringan antropogenik terjadi karena melanggar aturan yang telah dibuat, seperti penggunaan air lebih besar dari ketersediaan airSelain itu, juga disebabkan kerusakan kawasan tangkapan air dan hilangnya sumber-sumber air akibat perbuatan manusia Penyebab Kekeringan Bencana kekurangan air dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain a. Musim Kemarau Terlalu Lama Penyebab umum terjadinya kekeringan adalah musim kemarau yang sangat panjang. Saat musim kemarau, curah hujan akan menurun drastis dari biasanya. Rata-rata di Indonesia musim kemarau terjadi antara 3 bulan hingga 6 bulan. Namun jika kemarau melebihi 6 bulan maka ketersediaan sumber air tanah yang pada tahun-tahun sebelumnya akan terjadi kekurangan. Jika musim kemarau telah melewati batas waktu tertentu dari biasanya. Maka masyarakat akan berupaya untuk mengurangi penggunaan air, karena khawatir sumber air yang ada tidak akan mencukupi. b. Tidak Ada Daerah Resapan Kekeringan juga dapat disebabkan jika di dalam tanah sudah tidak ada lagi cadangan air. Agar tanah dapat menyimpan air, maka diatasnya dibutuhkan pohon-pohon yang berguna untuk menyerap air hujan kemudian menyimpannya sebagai air tanah. Daerah-daerah yang masih asri umumnya memiliki cadangan air tanah yang lebih banyak daripada daerah gundul tanpa pepohonan. Pohon-pohon ini tidak hanya berfungsi untuk mengikat air, namun juga sebagai sumber oksigen, mencegah erosi dan lain sebagainya. c. Penggunaan Air Berlebihan Penggunaan air diluar batas kewajaran dapat menyebabkan kekeringan. Air yang digunakan tanpa memperhitungan kecukupan sumber air untuk melewati musim kemarau akan menimbulkan kekurangan cadangan air pada bulan puncak kemarau. Oleh karena itu, penghematan dharus dilakukan, misalnya dengan mandi menggunakan shower dan bukan menggunakan gayung. d. Sumber Mata Air Menghilang Berkurangnya atau hilangnya mata air dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain perubahan iklim, penebangan hutan, keringnya sungai bawah tanah dan lain-lain. Jika sumber mata air seperti sumur telah kering, umumnya masyarakat akan membeli air atau mengambil air ke sumber-sumber lain dengan menempuh jarak yang jauh. e. Sumber Mata Air Jauh Ketika masyarakat bergantung terhadap sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Maka jika terjadi kekeringan pada sumber yang biasa diambil tersebut, masyarakat tidak dapat lagi memperoleh sumber air. Oleh karena itu, masyarakat setempat akan mencari sumber mata air lain yang bisa saja jaraknya berkali-kali lipat. f. Tidak Ada Penampungan Air Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup. Pada daerah yang kerap mengalami kekeringan, umumnya akan membuat penampungan air secara swadaya di tiap RT. Penampungan air tersebut ditujukan sebagai cadangan air bersih ketika musim kemarau tiba. Dampak dan Kerugian Kekeringan merupakan bencana yang memberikan dampak menyeluruh terhadap komponen kehidupan. Tidak hanya tumbuhan akan mati, bahkan ancaman kematian juga dapat terjadi pada manusia akibat kekurangan cairan dan kekurangan makanan karena gagal panen. Pixabay Berikut ini adalah akibat dari bencana kekeringan, yaitu a. Kekurangan Sumber Air Minum Dampak yang paling fatal bagi kehidupan manusia adalah kurangnya air minum. Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami dehidrasi. Tidak hanya akan dialami oleh manusia, namun hewan-hewan juga akan mengalami kekurangan cairan tubuh karena tidak adanya air untuk diminum. b. Kekurangan Air Untuk Kebutuhan Sehari-Hari Selain fungsi utamanya untuk air minum, air juga dibutuhkan dalam kegiatan sehari hari seperti memasak, mandi, buang air, mencuci dan sebagainya. Jika tidak ada air maka kegiatan-kegiatan rumah tangga tidak akan berjalan dengan baik. c. Tanaman dan Hewan Mati Akibat bagi tanaman adalah layu hingga kematian. Tanaman menjadi bagian penting dari siklus oksigen dan menjadi sumber pangan bagi manusia dan hewan. Jika tanaman mati, maka sumber makanan bagi hewan dan manusia akan berkurang dan menyebabkan kelaparan, bahkan ancaman kematian. d. Bencana Kelaparan Kekeringan yang berkepanjangan akan menyebabkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan mengalami gagal panen. Akibatnya, cadangan makanan bagi masyarakat menjadi langka e. Lingkungan Kotor Adanya air dapat dimanfaatkan untuk membersihkan kotoran di sekitar kita, misalnya mengepel lantai, membersihkan hewan dan lainnya. Jika kekeringan melanda, maka tidak ada sumber air untuk membersihkan lingkungan. f. Wabah Penyakit Bibit penyakit akan muncul jika kekeringan terjadi. Hal ini disebabkan karena kebersihan tubuh dan lingkungan tidak terjadi karena ketiadaan air. Penyakit yang umumnya muncul adalah gatal-gatal, jamur, dan penyakit kulit lainnya. g. Serangan Serangga Hama tanaman akan bermunculkan saat kemarau panjang terjadi. Serangga tersebut muncul karena rantai makanan telah terganggu, seperti predator yang pergi atau mati. Cara Mengatasi Kekeringan Untuk mencegah dan mengatasi bencana kekeringan, kita dapat melakukan upaya-upaya berikut ini sebagai solusi, yaitu Reboisasi dan Penghijauan – Meski reboisasi dan penghijaun memiliki arti berbeda, namun keduanya memiliki kesamaan dalam penanaman pohon sebagai upaya memperbaiki alam sehingga tanah dapat menyimpan Waduk atau Bendungan – Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah beserta masyarakat adalah membuat bendungan atau waduk sebagai penampungan cadangan air baik untuk keperluan irigasi serta Air – Penggunaan air sesuai kebutuhan harus dijadikan kebiasaan masyarakat, karena air memiliki peranan penting untuk kehidupan. Pixabay Kekeringan Terparah di Dunia Sejarah mencatat beberapa bencana kekeringan terparah yang pernah terjadi, antara lain China Pada tahun 1941 China mengalami bencana kekeringan terparah. Keringnya wilayah ini tercatat sebagai musibah mengerikan, karena menyebabkan 3 juta manusia menjadi korban. Australia Pada tahun 1982-1983 curah hujan di Australia berada pada titik dibawah rata-rata. Kondisi ini mengakibatkan kekeringan yang sangat parah dan tercatat sebagai yang terparah di Australia pada abad 20. Afrika Timur Pada 2011 hingga pertengahan 2012 beberapa negara di Afrika Timur mengalami kondisi sangat memprihatinkan. Antara lain penduduk Somalia, Djibouti, Ethiopia, dan Kenya yang berjumlah 10 juta jiwa menderita kekeringan akibat kelaparan, gagal panen, konflik, hingga serangan wabah.
PengertianGlobalisasi Secara Umum. Definisi globalisasi secara umum adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi juga dapat diartikan sebagai proses mendunia atau menyeluruh dimana setiap orang tidak mengenal atau terikat oleh batas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Letak geografis diantara dua benua, dan dua samudra serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Posisi geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation ENSO. ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat El Nino. Berdasarkan analisis iklim 30 tahun terakhir menunjukkan bahwa, ada kecenderungan terbentuknya pola iklim baru yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak terjadinya perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah bergesernya awal musim kemarau yang menyebabkan berubahnya pola tanam karena adanya kekeringan. Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan evaporasi, transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan. Kekeringan menyangkut neraca air antara inflow dan outflow atau antara presipitasi dan evapotranspirasi. Kekeringan tidak hanya dilihat sebagai fenomena fisik cuaca saja, tetapi hendaknya juga dilihat sebagai fenomena alam yang terkait erat dengan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap air. Bertambahnya jumlah penduduk telah mengakibatkan terjadinya tekanan penggunaan lahan dan air serta menurunnya daya dukung lingkungan. Akibatnya kekeringan semakin sering terjadi dan semakin meluas. Kekeringan dapat menimbulkan dampak yang amat luas, kompleks, dan juga rentang waktu yang panjang setelah berakhirnya kekeringan. Dampak yang luas dan berlangsung lama tersebut disebabkan karena air merupakan kebutuhan pokok dan vital bagi seluruh makhluk hidup, yang tidak tergantikan oleh sumber daya lainnya. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kekeringan ? 2. Apa saja penyebab kekeringan ? 3. Apa dampak kekeringan terhadap kondisi perekonomian masyarakat ? 4. Bagaimana cara menanggulangi bencana kekeringan ? Tujuan Penelitian 1. Menjelaskan pengertian kekeringan. 2. Menjelaskan penyebab kekeringan. 3. Menjelaskan dampak kekeringan terhadap kondisi perekonomian masyarakat 4. Menjelaskan cara menanggulangi bencana kekeringan. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kekeringan Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan evaporasi, transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan. PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel. Penyebab Kekeringan Faktor penyebab kekeringan adalah 1. Adanya Penyimpangan Iklim. Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan. 2. Adanya Gangguan Keseimbangan Hidrologis. Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis seperti 1 Terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai DAS terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; 2 Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3 Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan. Selengkapnya Download disini

Kekeringanhidrologis: suatu periode manakala aliran sungai di bawah normal, atau manakala waduk tidak berair. Kekeringan sosial ekonomi: pengertian kekeringan yang tidak hanya merupakan proses alam, tetapi telah berdampak kepada kehidupan manusia. Ketika sawah menjadi kering dan puso, mengakibatkan gagal panen. Berita Utama Lainnya13 Jun 2023 19106 Potret Wisuda Adik Najwa Shihab di Amerika, Kini Sandang 2 Gelar Spesialis Kedokteran13 Jun 2023 19006 Momen Kedekatan Adinia Wirasti dan Sara Wijayanto, Kompak Sejak Kecil13 Jun 2023 1850Viral Siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya Lakukan Study Banding ke Jepang, Curi Perhatian13 Jun 2023 1840Meninggal Dunia, Ini 6 Potret Lawas Salman Al Farisi 'Koh Ahong' Bareng Pemeran Si Doel13 Jun 2023 183010 Potret Artis Hadiri Wisuda Kelulusan Sekolah Anak Tahun 2023, Curi Perhatian13 Jun 2023 1800Muncul dari Kipas Angin, Penampakan Ular Ini Bikin Bergidik Sekaligus Jadi Guyonan13 Jun 2023 1735Bangkit dari Kematian, Wanita Ini Ketuk Peti Mati dari Dalam
cepat dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari. Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 Km/jam. Gelombang pasang sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu wilayah yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang pasang di laut akan
Jakarta - Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang terjadi secara alamiah maupun karena ulah manusia. Seperti bencana pada umumnya, bencana kekeringan tentunya terjadi karena ada penyebab dan juga memiliki dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan mengetahui lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan kekeringan, simak penjelasan selengkapnya tentang bencana kekeringan berikut iniApa itu kekeringan? Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG, kekeringan termasuk dalam bencana hidrometeorologi. Kekeringan didefinisikan sebagai defisit curah hujan pada suatu wilayah dalam periode tertentu. Sementara pengertian kekeringan menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, adalah kondisi kurangnya air bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya pada suatu wilayah yang biasanya tidak kekurangan air. Kekeringan merupakan kondisi normal dari iklim di setiap Kekeringan Foto Getty Images/iStockphoto/happy8790Proses Terjadinya KekeringanMengutip informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Jogja, proses terjadinya kekeringan diawali dengan berkurangnya jumlah curah hujan di bawah normal pada satu musim. Jumlah curah hujan yang rendah akan menyebabkan berkurangnya cadangan air tanah kekeringan meteorologi, yang penting dalam kehidupan terjadi dalam jangka waktu yang lama, kondisi di wilayah tersebut juga akan terganggu, mulai dari menurunnya tinggi permukaan air seperti sungai dan waduk kekeringan hidrologi, hingga berkurangnya cadangan air untuk tanaman kekeringan pertanian yang banyak menyebabkan gagal panen, bahkan berpotensi menimbulkan kebakaran pada wilayah di Bencana KekeringanMenurut BPBD Semarang, kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Berikut penjelasannyaKekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan karena ketidakpatuhan pada aturan. Berikut beberapa kondisinyaKebutuhan air lebih besar dari pasokan yang kawasan tangkapan air, sumber air, akibat perbuatan Terjadinya KekeringanAda banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan di suatu wilayah. Baik kekeringan yang terjadi secara alamiah maupun kekeringan yang terjadi karena ulang manusia. Mengutip BPBD NTB, berikut beberapa faktor penyebab kekeringan dan penjelasannyaCurah hujan di bawah normalKekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak air yang berlebihanHal ini disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama terbatas.Vegetasi/lahan gundulWilayah dengan vegetasi lebat memiliki cadangan air yang lebih banyak, dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah infiltrasi erkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah pepohonanHal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah SDAKekeringan dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana dari Bencana KekeringanBerikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana kekeringan di suatu wilayahBanjir bandang, pepohonan mati, tanah menjadi gundul, yang pada musim hujan akan menjadi mudah tererosi dan akibat hilangnya bahan pangan karena tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata manusia, hewan, dan tumbuhan menjadi rentan gejala-gejala terjadinya kekeringan dapat diketahui melalui ciri-ciri antara lain sebagai berikutMenurunnya tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan Meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah kandungan air di dalam tanah.Simak Video '17 Persen Wilayah RI Diprediksi Masuk Musim Kemarau Mulai April'[GambasVideo 20detik] wia/imk DampakPerubahan Iklim Bagi Lahan Pertanian. Qatrin Nada. 20160520222. Ekologi pemerintahan (C) Program Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Penyebab Kekeringan Istimewa Jakarta Penyebab kekeringan dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah maupun ulah manusia. Kekeringan adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal. Hal ini membuat kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Penyebab kekeringan perlu benar-benar diperhatikan setiap orang, karena bisa berdampak pada lingkungan hidup bersama. Menghindari berbagai penyebab kekeringan yang bisa dilakukan tentunya perlu dipraktikkan semua orang di dunia. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Rabu 20/7/2022 tentang penyebab seorang perempuan nekat turun sumur untuk ambil air mengundang perhatianLahan kering dan retak terlihat di Waduk Boca yang memasok air ke kota utara Monterrey yang hampir kering karena bagian utara Meksiko terkena kekeringan hebat, di Santiago, Meksiko 9/7/2022. Ribuan rumah tidak menerima air selama berminggu-minggu akibat kekeringan hebat tersebut. AP Photo/Fernando LlanoMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kekeringan adalah peristiwa alam berupa penyimpangan iklim yang sifatnya sewaktu-waktu, yang terjadi apabila curah hujan berada di bawah normal. Melansir Zenius, penyebab kekeringan terdbagi tiga, yaitu alamiah, fluktuasi suhu, dan perubahan iklim. Berikut penjelasan penyebab kekeringan - Alamiah Penyebab kekeringan yang pertama adalah daerah tersebut memiliki kelembapan yang rendah atau curah hujannya rendah. Contoh daerah yang memiliki curah hujan rendah ini bisa kamu liat dari daerah-daerah yang mempunyai sabana atau padang rumput. - Fluktuasi suhu Fluktuasi suhu juga berpengaruh pada penyebab kekeringan. Hal ini karena peningkatan suhu berpengaruh terhadap tekanan udara, yang juga bisa berpengaruh terhadap angin. Angin, nantinya akan membawa awan ke berbagai daerah. Di Indonesia, El Nino membawa kekeringan karena fenomena ini mengakibatkan Indonesia tidak mendapatkan hujan. Pada saat El Nino membawa awan ke Amerika Selatan, Indonesia akan mengalami musim kemarau. - Perubahan Iklim Perubahan iklim juga merupakan penyebab kekeringan. Perubahan iklim bisa menjadi penyebab kekeringan karena peningkatan suhu. Meningkatnya suhu berarti panas yang membuat air di tanah menguap, yang nantinya hal tersebut bisa menyebabkan Penyebab KekeringanIlustrasi Kekeringan Credit penyebab kekeringan di antaranya Letak Geografis Indonesia berada tepat di garis khatulistiwa. Letak dari negara ini diapit 2 benua dan 2 samudera. Indonesia secara geografis juga terletak di daerah “monsoon” yang merupakan fenomena alam di mana sangat sering terjadi perubahan iklim secara ekstrem disebabkan perubahan tekanan udara dari daratan. Perubahan tersebut menyebabkan “jet steam effect” dari lautan yang menghempas daratan dengan hawa panas. Hawa panas dan angin tersebut membuat banyak daerah yang awalnya memiliki kandungan air, menjadi kering. Hal tersebut diperparah apabila musim kemarau tiba. Minim Daerah Resapan Alih fungsi lahan terbuka hijau yang digunakan sebagai bangunan tempat tinggal mempengaruhi kondisi dari cadangan air di tanah. Wajar saja, ketika tanah yang mampu menyerap air hujan harus tertutup oleh beton yang mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Semakin sedikitnya cadangan air dalam tanah akan memberi dampak buruk berupa bencana kekeringan. Boros Air Boros dalam penggunaan air tanah ternyata berimbas pada kekeringan di beberapa daerah. Dampak boros air tersebut semakin parah ketika kemarau tiba. Biasanya, penggunaan air berlebihan ini bisa disebabkan kebiasaan menggunakan air untuk rumah tangga yang berlebihan atau penggunaan air dalam jumlah besar oleh para petani untuk mengairi sawah. Jika dilakukan terus menerus akan berdampak pada habisnya cadangan air. Curah Hujan Rendah Salah satu penyebab terjadinya kekeringan yang umum terjadi di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim yang membuat hujan menjadi jarang turun. Rendahnya curah hujan tersebut diakibatkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Apabila sangat hujan yang turun sangat sedikit, maka musim kemarau akan menjadi semakin lama dan kekeringan akan melanda. Kerusakan Hidrologis Kerusakan hidrologis yaitu kerusakan fungsi dari wilayah hulu sungai karena waduk dan pada bagian saluran irigasinya terisi sedimen dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, kapasitas dan daya tampung air akan berkurang sangat drastis dan hal tersebut akan memicu timbulnya kekeringan saat datangnya musim kemarau. Global Warming Global warming atau yang berarti pemanasan secara global, memang telah menjadi penyebab terjadinya kekeringan terbesar tidak hanya di Indonesia, namun hampir di seluruh dunia. Memang, penyebab dari timbulnya Global Warming sangat beragam, mulai dari polusi kendaraan dan pabrik, hingga penggunaan berbagai zat kimia Kekeringan AlamiahPenyebab kekeringan bisa terjadi adalah karena kejadian alamiah maupun karena manusia. Melansir penyebab kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan KekeringanSeekor sapi tergeletak di Bandarero, Kenya, Jumat 3/3. Kenya kini tengah menghadapi kekeringan parah dan krisis pangan. AP Photo / Ben CurtisBanyak sekali dampak yang mungkin ditimbulkan kekeringan. Berikut beberapa dampak kekeringan Sumber Air Bersih Berkurang Apabila sumber air bersih berkurang, maka kaan berdampak pada berkurangnya konsumsi air minum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ketika hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan dehidrasi. Kondisi tubuh yang dehidrasi sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan. Salah satunya dapat menyebabkan kematian, mengingat air memang menjadi kandungan yang penting bagi tubuh untuk bertahan hidup. Selain itu, kegiatan seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya juga akan berkurang dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu. Akan ada efek domino yang timbul ketika kekeringan. Maka dari itu ada baiknya untuk selalu menjaga cadangan air yang ada di Bumi. Banyak Tanaman Mati Tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Ketika musim kemarau datang, maka akan banyak tanaman mati karena tanaman tidak bisa mendapatkan sumber air untuk hidup. Hanya ada beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup, seperti pohon jati dan kaktus. Meningkatnya Polusi Dampak selanjutnya ketika tanaman mati, maka polusi udara akan semakin merajalela. Hal tersebut disebabkan tidak ada tanaman yang berfungsi sebagai agen yang memproses gas karbondioksida untuk dijadikan oksigen bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, mari bersama-sama mencegah berbagai penyebab terjadinya kekeringan tersebut, agar kehidupan dapat terus berjalan dan terhindar dari berbagai bencana.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesiasebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia.

Ilustrasi wilayah yang mengalami kekeringan. Foto dok. merupakan suatu hal buruk yang dapat menimpa suatu wilayah, terlebih saat wilayah tersebut mengalami musim kemarau. Apa saja yang bisa mengakibatkan kekeringan dan bagaimana cara mencegahnya? Mari simak penjelasan mengenai penyebab, akibat dan cara untuk mencegah kekeringan dalam artikel berikut dan Akibat Kekeringan serta Cara untuk MenanggulanginyaPeristiwa kekeringan merupakan peristiwa dimana suatu wilayah mengalami kekurangan kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tinggal di wilayah tersebut, baik itu kebutuhan makan, minum, atau bahkan untuk mandi dan kebutuhan kebersihan mengenai peristiwa kekeringan juga disebutkan secara rinci dalam buku berjudul Manajemen Bencana Pengantar dan Isu-Isu Strategis karya Wignyo Adiyoso 201844 yang menjelaskan bahwa kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan yang jauh di bawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, dan kekeringan tersebut rupanya dapat dialami suatu wilayah dengan sebab-sebab tertentu, baik itu dari faktor alam maupun faktor manusia itu sendiri. Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Pembangunan Desa Rawan Bencana yang ditulis oleh Putrawan Habibi, SP,MP dan I Gusti Lanang Parta Tanaya, PhD 2019187.Dalam buku tersebut memaparkan bahwa kekeringan dapat terjadi sebab gejala alam. Kejadian atau gejala alam yang menyebabkan kekeringan adalah perubahan iklim yang disebut dengan El Nino yang mengubah pola cuaca dan berdampak terhadap berkurangnya air hujan. Penyebab kekeringan juga dapat terjadi karena ulah campur tangan manusia, sepertiPenebangan hutan yang merusak daerah resapan air hujan sehingga menurunkan kemampuan tanah menahan airPenggunaan tanah yang kurang teraturPenggunaan air yang berlebihanIlustrasi wilayah yang mengalami kekeringan. Foto dok. buku ini juga disebutkan akibat atau dampak yang dapat ditimbulkan dari kekeringan, antara lainMunculnya kesulitan mendapatkan air bersihMunculnya penyakit-penyakit, terutama penyakit kulit, penyakit tanaman dan ternakKekurangan pangan sehingga menimbulkan kelaparan karena berkurangnya atau gagal panenKebakaran di daerah peternakan, pertanian, dan hutanRusaknya lingkungan air tawar yang mengakibatkan berkurangnya hewan di alamBerkurangnya pendapatan penduduk yang bergantung pada ketersediaan air seperti petani dan petambakTimbulnya erosi tanah oleh angin dan airUntuk mencegah dan mengatasi peristiwa kekeringan, kita dapat melakukan beberapa cara sesuai dengan yang disebutkan dalam laman resmi yang diakses pada 8 September 2021, menyebutkan kekeringan dapat diatasi dengan beberapa cara antara lainPenghijauan yang dilakukan di daerah hulu diikuti dengan melakukan pengurangan konversi lahan didaerah konversi lahan yang menyebabkan penurunan kemampuan lahan dalam menyerap air kekeringan juga dapat dilakukan dengan mencegah pendangkalan waduk dan menyediakan embung atau penampung air hujan sebagai cadangan mengetahui apa saja yang bisa mengakibatkan kekeringan, akibat yang ditimbulkan dan juga cara mencegahnya dapat meningkatkan kesadaran kita untuk menjaga kelestarian dan kehijauan lingkungan hidup di sekitar kita agar terhindar dari kekeringan. DAP
Dikatakanbesar, jika dua masalah ini berlarut-larut dan dibiarkan semakin parah, pada akhirnya akan menimbulkan konsekuensi politik dan sosial yang sangat serius. Suatu peerintahan bisa jatuh kerena amukan rakyat miskin yang sudah tidak tahan lagi menghadapi kemiskinannya. B. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan.
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Apa itu Industrialisasi? Ini pengertian, Faktor dan Dampaknya bagi Perekonomian Apa itu Industrialisasi? Ini pengertian, Faktor dan Dampaknya bagi Perekonomian Pada mulanya, industrialisasi terjadi di abad pertengahan ke 18 sampai abad 19 di Eropa serta di amerika. Industrualisasi ini bermula dari adanya revolusi industri yang terjadi di Inggirs pada abad pertengahan ke-18, yang juga ditandakan dengan adanya penemuan mesin uap. Setelahnya, terjadi suatu perkembangan yang besar pasca Perang Dunia II yang menjadi semakin berembangnya imlu pengetahuan dan teknologi. Berbagai penemuan baru tersebut mendorong kegiatan ekonomi industri dan juga manufaktur menjadi kian pesat. Nah, pada kesempatan kali ini mari kita mengenal bersama tentang industrialisasi, faktor dan dampaknya bagi perekonomian. Pengertian Industrialisasi Berdasarkan laman Wikipedia, industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sosial suatu negara atau wilayah ke arah pengembangan sektor industri yang lebih maju dan berbasis manufaktur. Di dalamnya akan melibatkan pergeseran dari perekonomian yang didominasi oleh sektor pertanian atau agraris menuju sektor industri dan manufaktur yang lebih berkembang. Proses di dalamnya akan melibatkan pengenalan teknologi baru, penggunaan mesin dan peralatan mekanis, pengorganisasian produksi massal, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja. Dalam konteks ini, sektor industri dan manufaktur menjadi tulang punggung perekonomian negara dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan nasional. Industrialisasi seringkali juga disertai dengan urbanisasi, yaitu migrasi penduduk dari desa ke kota untuk bekerja di sektor industri yang berkembang pesat. Hal ini mengubah struktur sosial masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan membawa perubahan dalam pola kehidupan dan budaya. Tujuan dari industrialisasi adalah untuk mencapai kemajuan ekonomi dan meningkatkan standar hidup masyarakat. Dalam prosesnya, negara atau wilayah biasanya mengalami transformasi dari negara agraris menjadi negara industri yang memiliki sektor manufaktur yang kuat dan berdaya saing. Namun, industrialisasi juga dapat memiliki dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan akibat polusi industri, perubahan sosial yang cepat, kesenjangan sosial antara pekerja industri dan petani, serta masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan perencanaan yang baik dan mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan dalam proses ini. Baca juga Pengertian Business Blueprint dan 5 Tahapan Mudah dalam Membuatnya Faktor Pendorong Terjadinya Industrialisasi Terdapat beberapa faktor pendorong yang dapat mendorong proses industrialisasi suatu negara atau wilayah. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi industrialisasi 1. Ketersediaan Sumber Daya Alam Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, seperti tambang mineral, sumber energi misalnya minyak bumi, gas alam, dan bahan baku industri lainnya, dapat mendorong perkembangan sektor industri. Negara atau wilayah yang memiliki akses mudah dan berkelanjutan terhadap sumber daya ini dapat memanfaatkannya untuk kepentingan industri. 2. Infrastruktur yang Memadai Ketersediaan infrastruktur yang baik, seperti jaringan transportasi jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandara, listrik, telekomunikasi, dan fasilitas pendukung lainnya, menjadi faktor penting dalam mendorong industrialisasi. Infrastruktur yang memadai memungkinkan aliran barang dan jasa yang lancar serta mendukung efisiensi dalam produksi dan distribusi. 3. Tenaga Kerja Terampil Ketersediaan tenaga kerja terampil dan terlatih sangat penting dalam proses industrialisasi. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan teknis dan keahlian khusus dalam industri tertentu dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja juga merupakan faktor penting dalam pengembangan industri. 4. Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan industri menjadi faktor penting dalam mendorong industrialisasi. Langkah-langkah seperti pengurangan hambatan perdagangan, penyediaan insentif fiskal dan pajak, perlindungan hak kekayaan intelektual, pengembangan lembaga keuangan untuk mendukung investasi, dan stabilitas kebijakan dapat memberikan dorongan bagi sektor industri. 5. Inovasi dan Teknologi Kemajuan dalam inovasi dan teknologi menjadi faktor pendorong penting dalam industrialisasi. Adopsi teknologi baru, pengembangan riset dan pengembangan, serta investasi dalam teknologi modern dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri. Kolaborasi antara sektor industri, universitas, dan lembaga riset juga dapat mendukung pengembangan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri. 6. Pasar yang Berkembang Adanya pasar yang berkembang dan permintaan yang kuat untuk produk industri merupakan faktor pendorong penting dalam industrialisasi. Pasar domestik yang besar atau akses ke pasar internasional yang luas dapat memberikan insentif bagi pengembangan sektor industri. Kombinasi faktor-faktor ini dapat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam mendorong proses industrialisasi. Setiap negara atau wilayah mungkin memiliki kombinasi faktor yang berbeda dalam konteks mereka sendiri. Baca juga Mengenal Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia Berdasarkan Sektornya Dampak Positif Industrialisasi Industrialisasi memiliki sejumlah dampak positif yang dapat mempengaruhi suatu negara atau wilayah. Berikut ini adalah beberapa dampak positif utama dari proses yang terdapat di dalamnya 1. Pertumbuhan Ekonomi Industrialisasi dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang kuat. Dengan berkembangnya sektor industri dan manufaktur, negara atau wilayah dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saingnya. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan pendapatan nasional, peningkatan investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. 2. Penciptaan Lapangan Kerja Seiring dengan pertumbuhan sektor industri, industrialisasi dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Pabrik-pabrik, perusahaan manufaktur, dan sektor pendukung lainnya membutuhkan tenaga kerja untuk berbagai posisi dan keterampilan. Dengan adanya lapangan kerja yang lebih banyak, maka proses di dalamnya dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 3. Peningkatan Standar Hidup Dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja, industrialisasi dapat meningkatkan standar hidup masyarakat. Industri yang berkembang menyediakan akses ke produk-produk dan layanan yang lebih banyak, termasuk barang konsumsi, perumahan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan infrastruktur publik lainnya. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan aksesibilitas bagi banyak orang. 4. Inovasi Teknologi Proses ini mampu mendorong inovasi teknologi yang dapat membawa perubahan dan kemajuan dalam berbagai sektor. Adopsi teknologi baru dan pengembangan inovasi dapat meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan menciptakan peluang baru. Dalam jangka panjang, inovasi teknologi dapat mendorong pengembangan industri yang lebih maju dan berkelanjutan. 5. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Industrialisasi seringkali disertai dengan pengembangan infrastruktur yang mendukung, seperti jaringan transportasi yang lebih baik, listrik yang lebih andal, dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini dapat menghubungkan wilayah yang sebelumnya terisolasi, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pengembangan wilayah yang lebih merata. 6. Diversifikasi Ekonomi Dengan adanya sektor industri yang berkembang, negara atau wilayah dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian atau sektor ekonomi lain yang rentan terhadap fluktuasi harga dan kondisi alam. Diversifikasi ekonomi melalui industrialisasi dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih besar dan mengurangi risiko yang terkait dengan sektor tunggal. Namun, penting untuk diingat bahwa dampak positif di dalamnya juga harus diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan, perlindungan hak pekerja, dan kesetaraan sosial. Dalam hal ini, pengelolaan yang bijaksana dan kebijakan yang tepat perlu diterapkan. Baca juga Organisasi Nirlaba Pengertian, Ciri-cirinya, dan Contohnya di Indonesia Dampak Negatif Industrialisasi Meskipun industrialisasi memiliki dampak positif, ada juga beberapa dampak negatif yang terkait dengan proses ini, yaitu 1. Polusi Lingkungan Proses ini seringkali menyebabkan polusi lingkungan yang dapat merusak ekosistem, mencemari udara, air, dan tanah. Industri yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan menciptakan limbah industri dapat menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Polusi ini dapat menyebabkan perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan masalah kesehatan masyarakat. 2. Urbanisasi yang Tidak Terkendali Industrialisasi seringkali menyebabkan migrasi besar-besaran dari daerah pedesaan ke kota-kota yang berkembang pesat. Hal ini dapat menyebabkan urbanisasi yang tidak terkendali dengan pertumbuhan populasi yang cepat. Infrastruktur kota mungkin tidak dapat menangani tekanan yang tinggi, seperti kekurangan perumahan, kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang tinggi, dan kekurangan fasilitas sosial yang memadai. 3. Kesenjangan Sosial dan Ketimpangan Ekonomi Industrialisasi tidak selalu memberikan manfaat yang merata kepada seluruh masyarakat. Kadang-kadang, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi dapat meningkat sebagai akibat dari industrialisasi. Pekerja di sektor industri mungkin menghadapi kondisi kerja yang buruk, upah rendah, dan kurangnya perlindungan sosial. Sementara itu, kelompok masyarakat lainnya mungkin tidak dapat mengakses kesempatan kerja dan manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh industrialisasi. 4. Gangguan Sosial dan Perubahan Budaya Industrialisasi dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya yang cepat dalam masyarakat. Nilai-nilai tradisional, struktur sosial, dan pola kehidupan masyarakat dapat terganggu atau berubah akibat pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubahan ini dapat menimbulkan ketegangan, konflik, dan kesulitan dalam penyesuaian sosial. 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam beberapa kasus, sektor industri dapat menyebabkan risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Industri yang menggunakan mesin dan peralatan berat, bahan kimia berbahaya, atau operasi yang berisiko tinggi dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja, cedera, dan masalah kesehatan pekerja. Kurangnya standar keselamatan kerja yang memadai dan perlindungan pekerja dapat menjadi dampak negatif dari industrialisasi. Penting untuk diingat bahwa dampak negatif di dalamnya ini dapat dikurangi atau dikelola melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, kebijakan perlindungan lingkungan, regulasi keselamatan kerja yang ketat, dan pengembangan sosial yang inklusif. Baca juga PT Perseroan Terbatas Pengertian PT, Jenis, Ciri-ciri, dan Unsur-unsurnya Penutup Jadi, industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sosial menuju pengembangan sektor industri yang lebih maju dan berbasis manufaktur. Meskipun industrialisasi memiliki dampak positif, seperti pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan standar hidup, inovasi teknologi, dan pengembangan infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut meliputi polusi lingkungan, urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi, gangguan sosial dan perubahan budaya, serta masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, penting untuk mengelola dampak negatif tersebut melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, kebijakan perlindungan lingkungan, regulasi keselamatan kerja yang ketat, dan pengembangan sosial yang inklusif. Nah, seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan manufaktur semakin menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Untuk itu, di tengah maraknya persaingan global, perusahaan manufaktur harus terus melakukan inovasi. Bukan hanya produk, namun juga operasional produksi. Nah, saat ini sudah banyak sistem manufaktur yang mampu membantu mengelola dan juga mengefisiensikan bisnis Anda, sistem tersebut adalah Accurate Online. Software akuntansi dan bisnis ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang bisa diakses secara realtime dimanapun Anda berada. Selain itu, di dalamnya juga Anda bisa lebih mudah dalam mengelola kegiatan ataupun proses manufaktur Anda secara lebih efektif dan efisien. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 13 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Bencanaalam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun,tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi
Dewasa ini tidak hanya karakter seseorang yang dapat dikatakan sulit untuk diramalkan, tetapi karakter iklim pun deimikian. Iklim yang mengalami perubahan akan bermuara pada lama musim yang berubah-ubah. Indonesia yang notabene memiliki iklim tropis dengan perubahan musim yang dapat dikatakan sedang labil ini pun menjadi perhatian utama bagi setiap lapisan terutama bagi kalangan yang bergerak di bidang pertanian ataupun yang terkait dengan penggunaan lahan lainnya. Perubahan karakter iklim juga bahkan dapat menyebabkan kekeringan. Kekeringan menjadi suatu bencana yang secara perlahan menggerogoti kesejahteraan tanpa disadari. Layaknya bencana yang tidak dapat dicegah secara sempurna yang bisa dilakukan hanyalah melalui penanggulangan dan menambah jangka waktu hal tersebut berulang. Maka penting bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu kekeringan dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. DAFTAR ISI 1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan 2. Penyebab 3. Dampak 4. Upaya Penanggulangan 5. Upaya Pencegahan Kekeringan 6. Kejadian Kekeringan Terbesar di Indonesia 1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan pada suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi. Bencana sendiri merupakan pengertian yang antroposentris. Artinya suatu peristiwa tidak akan dikatakan menjadi sebuah bencana apabila tidak merugikan manusia. Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah sebuah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan menggangu kehidupan masyarakat, bisa disebabkan oleh faktor alam ataupun non alam, sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Pengertian kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau panjang melanda. Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Parwata et al. 2014 kekeringan merupakan hubungan antara ketersediaan air di bawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, maupun ekonomi. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Konsumsi air yang berlebihan pun dapat menjadi penyebab kekeringan, hal tersebut disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama terbatas. Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana ini, wilayah yang masih memiliki vegetasi yang lebat pasti memiliki cadangan air yang lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah infiltrasi pun pasti akan berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba. Hal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan. Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana ini. Ketika sumber air mata air, sungai, dan lainnya mengering maka tidak dapat memenuhi kebutuhan air manusia. Begitu pula ketika sumber air tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis maka pemanfaatan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan. Keadaan akan semakin parah ketika sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya yang jauh. Sumber air yang jaraknya jauh tersebut akan semakin menyulitkan masyarakat ketika kekeringan melanda, apalagi ketika sumber air tersebut merupakan sumber air yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil air di tempat DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA wAGo.
  • 8p0t3u3444.pages.dev/348
  • 8p0t3u3444.pages.dev/298
  • 8p0t3u3444.pages.dev/315
  • 8p0t3u3444.pages.dev/103
  • 8p0t3u3444.pages.dev/194
  • 8p0t3u3444.pages.dev/255
  • 8p0t3u3444.pages.dev/251
  • 8p0t3u3444.pages.dev/372
  • 8p0t3u3444.pages.dev/254
  • apa dampak kekeringan bagi perekonomian suatu wilayah